Halaman

Minggu, 31 Januari 2016

Solusi Macet Jakarta Ala Andalusia

"Gusur aja gedung-gedungnya biar bisa nglebarin jalan".
"Bikin kereta bawah tanah biar nggak perlu nambah lahan".
Itulah sepenggal ide anak-anak Panti Asuhan Al Andalusia untuk mengatasi kemacetan Jakarta.

Hari minggu (31/01) jam 10 pagi, anak-anak riuh dengan kesibukan masing-masing. Beberapa anak bersih-bersih dan sebagian yang lain memasak di dapur. Hari itu memang tak ada jadwal kegiatan khusus. Namun ada tujuh anak perempuan yang beranjak ke mushola untuk sharing bersama yang seharusnya diadakan hari sabtu.

Si kembar Nova Novi, Linda, Dinda, Mawar, Dwi, dan Yuli duduk berjajar. Mereka menyaksikan video singkat tentang kemacetan Jakarta. Dalam video itu dijelaskan kenapa Jakarta macet, seperti tidak seimbangnya penambahan ruas jalan dengan penambahan jumlah kendaraan, angkutan umum yang masih kurang diminati, dan masalah-masalah umum lainnya. Mereka tampak antusias. Setelah video selesai diputar, mereka diminta untuk mencari ide untuk solusi atas permasalahan yang baru saja mereka lihat.

Tujuh anak itu dibagi ke dalam dua tim. Mereka berdiskusi dengan tim masing-masing untuk menentukan project solutif guna mengatasi kemacetan Jakarta. Project yang mereka gagas harus lengkap dengan alasan dan manfaatnya. Merekapun berdiskusi dengan suara lirih.

Selesai berdiskusi, kedua tim memaparkan ide mereka. Nova dan timnya berinisiatif untuk menggusur gedung-gedung perkantoran di Jakarta supaya jalan bisa diperlebar. "Gedung-gedungnya dipindah aja ke daerah lain, biar nggak pada ngumpul di Jakarta semua," jelas Nova. Tim kedua punya ide yang lain lagi. Mawar dan timnya ingin membangun kereta bawah tanah supaya tak perlu menambah lahan. "Biar nggak kena polusi juga, nggak panas," papar Mawar.

Ide-ide yang mereka hasilkan sangat polos, namun menarik. Anak-anak itu mencari ide tanpa memikirkan batasan atas solusi yang mereka dapatkan. Terlebih lagi, mereka pun berani untuk mengungkapkan ide tanpa takut salah. Diskusi ini memang bukan soal seberapa bagus ide yang berhasil diperoleh, tapi soal keberanian berimajinasi dan mengungkapkan gagasan. Tapi kalau kelak gedung-gedung tinggi di Jakarta benar digusur dan Jakarta punya kereta bawah tanah, setidaknya anak-anak itu bisa bilang, itu ide kami.

@dwilestarin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar