Halaman

Minggu, 30 Juni 2019

Napak Tilas Kerajaan Gowa di Museum Balla Lompoa

Berwisata adat sambil berfoto dengan pakaian adat Bugis menjadi daya tarik utama museum ini.  Letaknya yang tak jauh dari Kota Makasar membuatnya menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang ramai dikunjungi.

Museum Balla Lompoa adalah salah satu ikon wisata budaya yang kian digemari di Sulawesi Selatan. Terletak di Kabupaten Gowa, museum ini menyimpan beragam peninggalan Kerajaan Gowa yang pernah berjaya pada Tahun 1936. Berjarak 18 kilometer dari Kota Makassar, museum ini bisa dicapai dengan mudah hanya dengan transportasi online yang sudah sangat ramai di Makassar.

Rekonstruksi istana
Nama Balla Lompoa dalam bahasa Makassar berarti rumah besar. Dari luar, bangunan ini memang terlihat layaknya rumah tradisional dengan dinding kayu. Bergaya panggung Layaknya rumah adat Suku Bugis, bangunan museum ini memang dibangun sebagai rekonstruksi bangunan kerajaan Gowa pada masanya.

Di tepi bangunan bagian depan terdapat anak tangga untuk memasuki rumah. Ruang pertama yang akan dijumpai setelah menaiki anak tangga adalah ruang tamu. Layaknya ruang tamu rumah pada umumnya, ruangan ini cukup kecil dengan sepasang bangku dengan peta Indonesia di dindingnya. Setelah ruang tamu, pengunjung akan memasuki satu ruangan besar tak bersekat. Di sisi ruangan utama ini terdapat beberapa jendela besar yang menjadi sumber pencahayaan ruangan di siang hari. Sementara di sisi lainnya, terdapat beberapa pintu menuju ruangan kamar raja dan ruang penyimpanan senjata dan benda - benda peninggalan sejarah.

Meski bangunannya sederhana, suasana di dalam ruangan terkesan megah dengan beragam ornamen berwarna merah dan kuning. Di sudut ruangan terpajang gambar raja Gowa dengan meja yang menjadi singgasana utama raja. Meja ini penuh dengan hiasan keramik yang tertata rapi. Di tengah ruangan, terdapat beberapa meja panjang yang berfungsi untuk menjamu tamu. Jika ada tamu istimewa, meja-meja ini penuh dengan beragam makanan khas Suku Bugis sebagai sajian. Hal ini merupakan tradisi kerajaan yang selalu dilakukan pada masanya.

Sewa Pakaian Adat
Selain menikmati keindahan bangunan kerajaan dan beragam benda bersejarah, di museum ini pengunjung juga dapat berfoto dengan pakaian adat Suku Bugis. Layaknya di Korea atau Jepang, pengelola museum menyediakan penyewaan baju adat Suku Bugis untuk dipakai di sekitar museum. Untuk perempuan, pakaiannya disebut Baju Bodo yang terdiri dari sarung, pakaian lebar, dan asesoris kepala yang khas. Sementara untuk laki-laki, pakaiannya disebut Baju Tutu yang terdiri dari sarung dan kemeja khas Suku Bugis. Terdapat banyak pilihan warna baju dan corak kain yang dapat dipilih sesuai keinginan pengunjung. Umumnya baju adat Suku Bugis ini berwarna cerah dan penuh dengan asesoris yang mewah.

Berfoto dengan pakaian adat Suku Bugis lengkap dengan latar rumah tradisionalnya menjadi penyempurna pengalaman berkunjung ke Balla Lompoa. Terlepas dari hasil jepretan yang instagramable, pengalaman menggunakan pakaian adat salah satu suku di Indonesia tentunya akan memperkaya wawasan budaya para pengunjung, bukan?

@kusdwilestarin