Halaman

Minggu, 30 Desember 2018

Singapura: Piknik Hemat Harus Cermat

Negara tetangga seperti Singapura sering jadi alternatif destinasi liburan bagi banyak orang Indonesia. Kenapa? Karena terbang ke negara ini lebih murah daripada ke destinasi traveling domestik.

Selain ongkos terbangnya yang murah, Singapura memang punya banyak titik wisata yang bebas biaya dan sangat tourist friendly. Negara ini sudah sangat maju dalam hal transportasi massal. Destinasi manapun bisa dijangkau hanya dengan MRT. Informasi petanya bisa dengan mudah ditemukan di google, dan kartu MRT pun bisa didapat langsung di bandara.

One Stop Landmarks
Titik wajib bagi yang pertama kali ke Singapura tentunya Merlion Park, landmark Singapura yang sudah sangat melegenda. Untuk ke tempat ini, cukup gunakan MRT dan berhenti di Stasiun Raffles Place. Dari Merlion Park akan terlihat gedung-gedung iconic Singapura seperti Marina Bay Sand dan Art Science Museum. Selain berfoto dengan background kepala singa, wisatawan juga bisa mencoba sensasi Singapore River Cruise yang tersedia di salah satu sisi Merlion park.

Dari Merlion Park, lanjutkan eksplorasi dengan berjalan ke arah Esplanade Bridge, kemudian melewati Helix Bridge. Jika ingin dapat foto yang paripurna, atur waktu traveling supaya bisa melewati jembatan ini pada sore atau malam hari. Helix Bridge akan terlihat lebih menawan dengan lampu-lampu yang berkilauan.

Dari ujung Helix Bridge, akan terlihat pohon-pohon buatan yang menjadi icon Garden By The Bay. Masuk ke kebun buatan ini tak berbayar. Wisatawan bisa dengan bebas berfoto di halaman sekitar. Namun jika ingin naik ke atas 'pohon', akan ada tiket yang harus dibeli di loket. Setiap hari jam delapan malam, akan ada light show dari pohon-pohon buatan secara gratis di halaman Garden By The Bay.

Jika saat di Merlion Park sudah melihat Marina Bay Sand dan Art Science Museum dari jauh, sempatkan untuk masuk ke bangunan megah itu. Marina Bay Sand dan Art Science Museum terintegrasi dalam satu bangunan, sehingga keduanya bisa dijangkau sekaligus. Di Art Science Museum wisatawan akan disuguhi beragam hasil karya seni berbasis science yang sangat menarik untuk berfoto.

Jika suka karya seni, mampirlah ke National Gallery of Singapore yang bisa dijangkau dengan MRT dan berhenti di Stasiun City Hall. Di galeri seni ini dipamerkan karya-karya seni berkelas dunia. Yang membanggakan, di antara karya-karya yang dipamerkan, ada banyak nama seniman Indonesia di sana.

Wisata Etnis
Selain kaya akan ikon-ikon kota, Singapura juga kaya akan wisata etnis seperti Chinatown, Kampung Bugis, Haji Lane, dan Little India. Masing-masing lokasi pada umumnya sama-sama ramai oleh para penjual souvenir, makanan khas, dan penginapan. Di Chinatown, layaknya kampung cina pada umumnya, akan banyak toko dengan ornamen-ornamen berwarna merah di sepanjang jalan. Sedangkan di Little India, ada banyak kuil yang menjadi daya tarik wisatawan.

Di sisi lain, Haji Lane menawarkan cafe-cafe unik yang sangat sayang dilewatkan untuk berfoto. Haji Lane berada di kawasan yang didominasi oleh etnis arab. Tak jauh dari kawasan Haji Lane terdapat Masjid Sultan, salah satu masjid legendaris di Singapura yang ramai dikunjungi wisatawan.

Pulau Hiburan
Destinasi favorit lain di Singapura adalah Sentosa Island, pulau buatan yang memang diperuntukkan sebagai kawasan hiburan. Di pulau inilah ada Universal Studio dan banyak wahana lainnya. Selain Universal Studio, salah satu atraksi favorit di Sentosa Island adalah pertunjukkan Wings of Time, pertunjukkan musikal yang dikolaborasikan dengan teknik digital canggih di tepi laut.

Meskipun disebut pulau, ke Sentosa Island tak butuh kapal untuk menyeberanginya. Wisatawan bisa menggunakan MRT ke Harbour Front dan berganti dengan Monorail yang disebut Sentosa Ekspress.

Wisata Alam
Puas dengan city tour, sempatkan untuk menikmati wisata alam yang tak jauh dari kota di Mount Faber Park. Meski akan butuh hiking, Mount Faber Park sudah dilengkapi dengan jalur pejalan kaki yang landai.

Kawasan bukit di Singapura ini sangat luas, sehingga ada banyak pilihan titik masuk untuk wisatawan. Salah satu cara yang mudah bisa dimulai dari Henderson Wave, jembatan pedestrian tertinggi di Singapura yang sangat iconic. Untuk mencapai jembatan ini, wisatawan bisa mengandalkan MRT ke Stasiun Harbour Front, lalu berganti bus ke arah Henderson Road. Sampai di halte Henderson Road, akan ada anak tangga menuju Henderson Wave.

Harus Cermat
Meski tiket murah dan banyak destinasi gratis, piknik ke Singapura tetap harus direncanakan dengan baik jika tak ingin ongkos liburan membengkak. Living cost di Singapura bisa dibilang lebih mahal dari Indonesia ataupun Malaysia. Jika ingin menginap dengan hotel standard, harus siap-siap keluar budget lebih banyak. Ongkos untuk menginap di hotel biasa di sana setara hotel berbintang di Indonesia.

Jika ingin hemat biaya menginap, umumnya para backpacker mencari penginapan dengan kamar dormitory atau menyewa apartemen. Selain itu, carilah hotel yang dekat dengan stasiun MRT karena akan menghemat transportasi.

@kusdwilestarin

Sabtu, 29 Desember 2018

Piknik Niat ke Raja Ampat

Kenapa piknik niat? Karena piknik ke destinasi wisata di ujung timur Indonesia ini memang harus lebih 'niat' baik dari segi waktu maupun ongkos.

Dari segi waktu, jelas perjalanan ke Raja Ampat ini butuh waktu yang nggak singkat. Butuh setidaknya empat jam dari Jakarta ke Sorong jika menggunakan penerbangan langsung. Jika transit, tentu akan butuh waktu lebih lama lagi. Penerbangan yang ideal menuju Sorong adalah malam hari. Wisatawan akan sampai di Bandara Dominique Edward Osok pada dini hari yang tentu akan menghemat biaya. Wisatawan bisa langsung melanjutkan perjalanan ke Raja Ampat tanpa harus menginap.

Menuju Raja Ampat
Dari Sorong, perjalanan ke Raja Ampat dimulai dari Pelabuhan Rakyat yang letaknya tak jauh dari bandara. Jika tak menyewa kendaraan atau mengikuti paket wisata, ada angkutan umum yang beroperasi di depan bandara yang bisa mengantar pengunjung sampai ke Pelabuhan Rakyat.

Di pelabuhan akan terlihat kapal-kapal feri berjajar dengan beragam tujuan. Umumnya, penumpang yang ingin berwisata akan mengambil jurusan Pulau Waisai. Pagi hari, pelabuhan sudah ramai oleh banyak orang. Namun tak perlu khawatir tak dapat tempat duduk. Tiket kapal feri ini layaknya boarding pass yang bertuliskan nama penumpang lengkap dengan nomor tempat duduknya. Jadi selama tiket masih tersedia, ketersediaan tempat duduk di dalam kapal pasti terjamin. Sampai di Waisai, perjalanan belum selesai. Pulau ini hanyalah pulau besar yang menjadi pelabuhan transit untuk menuju ke titik-titik wisata. Untuk bisa berkeliling Raja Ampat, perlu sewa speedboat yang ongkosnya tak murah. Untuk itu, berwisata dengan rombongan sangat direkomendasikan supaya lebih hemat.

Ragam Spot
Di Raja Ampat, ada beragam spot yang semuanya punya daya tarik juara. Jangan lewatkan berfoto di Teluk Kabui. Spot ini menyuguhkan gugusan karang-karang hijau yang berdekatan di antara lautan. Dari Teluk Kabui, speedboat akan bergerak ke spot selanjutnya melewati celah kecil di antara dua pulau. Sempatkan untuk naik ke atas speedboat dan merasakan sensasi melewati lorong kecil diantara tebing karang ditemani angin laut yang segar. Menakjubkan!

Salah satu destinasi utama Raja Ampat adalah Pianemo, spot favorit yang menyuguhkan pemandangan laut dari atas bukit. Diperlukan sedikit trekking di lokasi ini. Namun sudah tersedia anak tangga lengkap dengan pegangan tangan dari kayu sehingga wisatawan akan menaiki bukit dengan aman.

Jika trekking di Pianemo dirasa kurang menantang, cobalah berlayar ke Wayag. Sama halnya Pianemo, spot ini menawarkan pemandangan laut dengan gugusan karang dari atas bukit. Hanya saja, untuk menaiki bukit di Wayag diperlukan tenaga ekstra. Tempat ini belum dilengkapi dengan anak tangga dan pengaman. Pendakian bukit dilakukan secara manual dengan memanjat terjalnya dinding karang. Bukitnya pun lebih tinggi dari Pianemo, sehingga perlu waktu cukup lama untuk sampai ke puncak. Namun semua keringat yang dikeluarkan akan segera terbayarkan ketika sampai di puncak. Gugusan karang-karang berjajar indah di antara air laut yang hijau jernih. Puas!

Selain pemandangan dari atas bukit, Raja Ampat juga punya pantai yang iconic seperti Pasir Timbul. Seperti namanya, pantai ini hanya terdiri dari gundukan pasir yang timbul di tengah laut. Mampirlah ke spot ini di sore hari dan rasakan sensasi berfoto saat matahari terbenam di pantai ini.

Berwisata di lautan tak lengkap jika tak menyempatkan berenang dan mengintip keindahan bawah laut. Di salah satu sisi Raja Ampat terdapat spot underwater menarik yang akan mengajak wisatawan untuk berenang dengan anak-anak hiu. Tak perlu khawatir akan berbahaya, yang datang ke bibir pantai hanya anak-anak hiu, induknya tak turut serta.

Mengelilingi Raja Ampat tak akan cukup sehari. Wisatawan bisa bermalam di Arborek, salah satu kampung di Raja Ampat yang menyediakan banyak homestay. Jika beruntung, tamu homestay bisa dapat kamar yang menghadap langsung ke bibir pantai dan bisa menyaksikan sunset hanya dari balkon kamar. Homestay di pulau ini umumnya hanya terdiri dari bilik-bilik kamar dari kayu yang berisi kasur dengan kelambu. Meski sederhana, bermalam di Arborek akan memberikan sensasi back to nature. Jika senang berinteraksi dengan penghuni lokal, wisatawan bisa sedikit jalan-jalan ke sekitar kampung dan melihat kehidupan warga di sana. Karena sering dikunjungi untuk bermalam, warga Arborek cukup ramah dengan para wisatawan. Bahkan, anak-anak disana tak sungkan diajak berenang bersama di pantai.

Rencanakan piknik
Seperti yang tadi sedikit dibahas, piknik ke Raja Ampat selain harus niat dari segi waktu, juga harus niat dari segi ongkos. Supaya budget terukur, piknik dengan transportasi laut perlu perencanaan trip yang disesuaikan dengan jumlah orang. Jika solo traveling atau hanya dengan sedikit teman, sangat dianjurkan untuk mengikuti open trip yang banyak ditawarkan di sosial media. Sebab, menyewa speedboat untuk berkeliling Raja Ampat butuh biaya yang cukup mahal. Jika mengikuti open trip, wisatawan tak perlu lagi memikirkan transportasi dan akomodasi untuk sampai ke Raja Ampat. Sampai di bandara, wisatawan akan langsung disambut pemandu wisata dan semua sudah tersedia. Selain lebih hemat dan aman, bergabung dengan open trip memberikan pengalaman bertemu dengan orang-orang baru. Namun jika punya grup cukup besar setidaknya lebih dari lima orang, menyewa speedboat dan homestay sendiri mungkin akan lebih hemat karena tak perlu memberi tip untuk pemandu dan bisa menentukan destinasi sesuka hati.

@kusdwilestarin

Flash info:
Tiket kapal feri Sorong - Waisai : 200ribu (oneway)
Sewa boat sekitar 6 juta sehari
Homestay standard sekitar 150rb-350rb
Opentrip standard 3 hari sekitar 3,5 juta (biasanya udah all in start/finish bandara)
Kartu lingkungan : 500ribu