Halaman

Senin, 18 Januari 2016

Pelajaran Pertama dari Al-Andalusia

"Sukaaa," ucap sekumpulan anak perempuan saat saya bertanya apakah mereka suka Bahasa Inggris. Percakapan santai itu terjadi di Hari Minggu saat saya bercengkrama dengan anak-anak Al-Andalusia, Panti Asuhan di Jalan Bangka, Jakarta Selatan.

Pagi itu saya tidak melakukan rutinitas untuk bersepeda ke Jalan Sudirman. Sepeda saya kayuh menuju satu rumah besar berhalaman luas tak jauh dari tempat tinggal saya. Sampai disana saya disambut Nova, pengurus organisasi siswa di sana.

Nova langsung mengajak saya ke lantai 2 menuju satu ruang besar yang dialasi karpet dan beberapa rak buku di sekelilingnya. Di salah satu dindingnya terdapat pula papan tulis yang cukup besar. Ruang itu adalah mushola yang digunakan anak-anak Al-Andalusia untuk beribadah, mengaji, dan sekaligus tempat belajar.

Di ruang ini saya untuk pertama kalinya bertemu dengan anak-anak perempuan usia SMA berkulit putih dan berparas lugu. Dari wajah dan cara mereka berbicara, saya bisa menebak kalau anak-anak ini berasal dari Sunda. Anak-anak yang tinggal di Al-Andalusia memang rata-rata berasal dari Jawa Barat seperti Garut, sukabumi, dan Cianjur. Di sini, mereka bersekolah di SMK Al-Andalusia, sekolah kejuruan akuntansi dan agribisnis yang masih dikelola oleh yayasan yang sama dengan panti asuhan mereka.

Karena baru pertama bertemu, hal pertama yang kami lakukan tentunya berkenalan. Karena mereka suka bahasa inggris, saya pun meminta mereka berkenalan dengan Bahasa Inggris. Meskipun diawali dengan sedikit malu-malu, setiap anak pun akhirnya antusias untuk berkenalan satu per satu.

Setelah itu kami pun sharing banyak hal lainnya. Saya mulai berbagi beberapa soal ringan untuk memancing logika dan kreativitas anak-anak. Melihat mereka berantusias dengan apa yang saya berikan, saya pun semakin semangat untuk mengajak mereka berdiskusi lebih luas. 

Meski baru pertama kali bertemu, anak-anak ini dengan cepat akrab dengan saya. Mereka seolah pandai membangun kebersamaan dengan orang baru. Ini pelajaran pertama yang saya dapat dari Al-Andalusia. Mungkin inilah salah satu kelebihan anak-anak yang hidup tidak dengan orang tua. Mereka lebih mandiri dan terbiasa berinteraksi dengan orang lain.
 
@dwilestarin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar