Halaman

Selasa, 06 November 2018

Angklung Udjo: Cultural Experiences in One Show

Tak hanya tentang angklung, tapi juga wayang dan tari-tarian tradisional Indonesia. Penonton pun tak sekedar duduk menyaksikan pertunjukkan, tapi juga turut bermain angklung dan menari bersama di panggung.

Layaknya Bali yang punya Tari Kecak atau Yogyakarta yang punya Sendratari Ramayana sebagai pertunjukkan khasnya, Bandung pun punya Saung Angklung Udjo. Pertunjukkan tradisional yang didirikan oleh Udjo Ngalagena ini menyuguhkan beragam kesenian budaya Indonesia yang dipadukan dengan alat musik khas Sunda, Angklung. Pertunjukkan yang berdurasi dua jam ini dimainkan seluruhnya oleh anak-anak. Tak heran, pertunjukkan Saung Angklung Udjo hanya dilakukan pada sore hari setelah anak-anak pulang sekolah.

Ragam Pertunjukkan
Pertunjukkan terdiri dari beberapa segmen yang diawali dengan demo Wayang Golek lengkap dengan ikon Si Cepot yang dimainkan oleh Sang Dalang. Karena hanya demo, pertunjukkan wayang Sunda ini hanya berdurasi sepuluh menit dengan cerita yang ringan dan jenaka.

Setelah Wayang Golek, pertunjukkan dilanjutkan dengan Helaran, salah satu tarian tradisional Sunda. Sekelompok penari memasuki panggung dengan memanggul seorang anak kecil yang duduk di atas bangku dari bambu. Sementara itu, penari lain menari dengan iringan angklung yang riang. Dulu, Helaran menjadi pertunjukkan tradisional untuk upacara khitanan anak. Supaya Sang Anak lupa akan rasa sakit setelah dikhitan, diberikan hiburan tari-tarian yang riang gembira.

Setelah Helaran, pertunjukkan dilanjutkan dengan Tari Topeng. Tarian khas Sunda ini ditarikan oleh dua orang anak perempuan yang juga diiringi dengan Angklung dan gamelan sunda. Ciri khas tari topeng terletak pada karakter yang dibawakan Sang Penari. Saat mengawali tarian, para penari menari tanpa menggunakan topeng dengan gerakan yang lembut. Saat topeng mulai digunakan, penari menari dengan gerakan garang sesuai karakter topeng yang dipakainya.

Setelah beragam tarian dipentaskan, selanjutnya giliran gamelan dan Angklung menjadi tokoh utama pertunjukkan dengan tajuk Angklung Orkestra. Pertunjukkan spesial Angklung ini membawakan lagu-lagu daerah di Nusantara. Tak hanya itu, Angklung Orkestra juga memainkan lagu-lagu populer tanah air. Penonton pun tak sedikit yang turut bernyanyi seiring dengan alunan musik angklung.

Setelah dimanjakan dengan beragam pertunjukan, tiba saatnya penonton turut berpartisipasi dalam bermain Angklung. Masing-masing penonton mendapatkan satu buah Angklung yang dibagikan oleh Para Penari. Masing-masing Angklung yang dipegang penonton memiliki nada yang berbeda-beda sesuai dengan kode angka yang tertempel di Angklung. Kode angka 1 hingga 7 pada Angklung menunjukkan nada yang dihasilkan oleh Angklung yang dipegang masing-masing penonton. Setelah semua orang mendapatkan Angklung, Sang Pembawa Acara mulai menjelaskan cara mainnya.

Tak butuh waktu lama bagi penonton untuk menyelaraskan nada. Sang Pembawa Acara pun mulai mengomando dengan gerakan tangan yang diikuti bunyi Angklung dari kursi Penonton. Setelah beberapa nada dibunyikan, terdengar suara Penonton yang turut menyanyikan lagu. Seluruh penonton berhasil memainkan lagu dengan Angklung. Menyenangkan bukan?

Setelah puas dengan bermain Angklung berjamaah, pertunjukkan belum usai. Sebagai pertunjukkan pamungkas, para penari secara bergantian menarikan tari-tarian dari berbagai daerah di Indonesia. Dan di ujung acara, seluruh penari mengajak para penonton untuk turun ke panggung dan menari bersama. Semarak!

Flash info:
Jadwal pertunjukkan :
Weekday 15:00 WIB
Saturday 13:00 dan 15:00 WIB
Sunday    10:00, 13:00 dan 15:00 WIB
Ticket: 60K bisa beli langsung atau via Traveloka