Halaman

Selasa, 11 November 2014

Tenang Sejenak di Kampung Berua

Kampung Berua, satu kampung di salah satu sudut Sulawesi Selatan adalah satu destinasi yang sayang dilewatkan jika berkunjung ke kota Makassar. Kampung ini terletak di Kabupaten Maros, sekitar tiga puluh menit dari Bandar Udara Hasanudin, sangat strategis untuk pengunjung yang ingin mampir sebelum beranjak meninggalkan Makassar.

Menarik karena terisolir
Kampung Berua sebenarnya bukanlah destinasi wisata. Tidak ada pintu masuk ataupun loket karcis yang tersedia. Hanya saja, kondisi kampungnya yang terisolir oleh sungai dan bukit kars, membuatnya menarik untuk menjadi alternatif tujuan wisata.

Untuk sampai ke Kampung Berua, pengunjung harus menempuh perjalanan dengan perahu dari dermaga kecil bernama Dermaga Rammang-Rammang. Dermaga ini adalah satu satunya akses yang menghubungkan Kampung Berua dengan jalan raya. Diperlukan perjalanan selama kurang lebih setengah jam. Di sepanjang perjalanan, mata akan disuguhi pemandangan bukit-bukit karang dan tumbuhan dipa yang mengelilingi sungai. Indah memang, namun jika berkunjung di siang hari harus rela menahan panas terik matahari.

Tenang di antara ladang dan tebing kars
Sampai di sudut sungai akan terlihat plang yang bertuliskan "selamat datang di kampung berua". Kampung ini hanya terdiri dari lima belas rumah dan sisanya adalah lahan pertanian dan kolam ikan berpagarkan tebing kars di segala sudut.

Cukup banyak pengunjung yang singgah di kampung ini. Bahkan ada pula yang membawa koper besar yang menandakan bahwa mereka menginap. Sadar bahwa kampungnya menjadi tujuan wisata, penduduk setempat tidak keberatan untuk disinggahi sampai menginap. Rumah-rumah mereka sudah seperti homestay yang siap menerima tamu menginap.

Kondisi kampung yang terisolir dan penuh dengan ladang hijau memberikan nuansa ketenangan bagi siapapun yang singgah ke kampung ini. Keindahan alamnya semakin sempurna dengan adanya gua di salah satu sudut kampung yang menjadi ikon daerah ini.  [rin]