Halaman

Sabtu, 21 Desember 2019

Jumpa Bekantan di Timur Kalimantan

Menyusuri mangrove dengan perahu sederhana dan menyaksikan Bekantan bergelantungan di ranting pohon adalah satu hal yang bisa dinikmati di Kalimantan Timur. Di kota minyak ini, ada banyak kawasan mangrove yang menjadi tempat wisata, salah satunya Mangrove Graha Indah.

Mangrove Graha Indah terletak di tengah pemukiman di utara Balikpapan. Memasuki pintu utama, pengunjung akan disambut dengan patung Bekantan besar yang menjadi ikon kawasan wisata ini. Bekantan adalah spesies sejenis kera dengan ciri khas hidungnya yang besar. Memang, Bekantan adalah hewan yang akan ditemui jika pengunjung menyusuri mangrove dengan perahu yang disediakan.

Aktivitas utama di tempat ini adalah menyusuri mangrove menggunakan perahu mesin. Perahu yang disediakan berkapasitas 10 orang, dan dapat disewa dengan harga tiga ratus ribu. Harga itu sudah termasuk perlengkapan keamanan seperti live vest dan pemandu perjalanan.

Pada awal perjalanan, pengunjung akan melewati hutan bakau yang lebat hingga cahaya matahari tertutup oleh pepohonan. Ada lebih dari 40 jenis tanaman mangrove di hutan ini. Kurangnya cahaya matahari serta lebar sungai yang sempit memberi kesan spooky namun eksotik. Menjauh dari titik start, perahu akan membawa pengunjung memasuki laut dimana jarak antar tanaman bakau kini lebih lebar, sehingga sinar matahari tidak lagi terhalang.

Setelah dua puluh menit perjalanan, pemandangan hutan bakau yang hijau berganti dengan pepohonan kering tanpa dedaunan. Sesaat terlihat ranting - ranting pohon kering itu bergoyang dan tampak beberapa Bekantan melompat dari satu dahan ke dahan yang lain. Pohon - pohon yang miskin daun itu adalah Sonneratia Caseolaris, jenis tanaman mangrove yang menjadi makanan para Bekantan.

Perahu mendekat ke daratan dan mesinnya dimatikan supaya kawanan Bekantan tak kabur karena mendengar suara mesin perahu. Dari tepi daratan, kawanan Bekantan dapat dilihat dengan jarak yang sangat dekat. Pengunjung dapat mengabadikan gambar Bekantan sambil menyaksikan tingkah hewan perimata itu.

Puas menyaksikan para Bekantan bergelantungan, perahu kembali berjalan hingga batas laut lepas. Perahu wisata dilarang melewati batas wilayah laut lepas untuk alasan keamanan. Sebab, di luar batas itu ada kapal - kapal kargo besar yang melintas.

Kurang lebih butuh waktu satu jam berlayar hingga kembali lagi ke titik awal keberangkatan. Dari pengalaman yang didapat dari perjalanan dengan perahu, rasanya biaya yang dikeluarkan untuk sewa perahu akan cukup worth it.


@kusdwilestarin

Minggu, 08 Desember 2019

Whisper

It’s 5 am and the girl was sleeping on her bed. She suddently woke up with angry face. It was her father woke her up by giving some kiss on her cheek as always. 

She was angry because she still needed more time to sleep. “Come on, the sun is coming up, you will be late for Subuh prayer,” her father said. Who cared? She just need some more time to sleep anyway.

“Hey, here must be Satan whispered to you,”  her father keep persuaded his girl. “Yaa, just sleep, it’s only 5 more minute, no problem,” he exemplified the way Satan whispered to the girl. But still.

She never cared of what her father said about the whisper of Satan in the morning. She thought that he just frightened her by giving fake knowledge. She didn’t believe it anyway.

As she grew up and learned more about Quran, she found that what her father said when she was young was actually right.

It came from the story of Adam that mentioned several times in Quran such as Surah Al Baqarah and Al Araf. It described that when Allah SWT created human being which is the greatest ‘project’ ever, all the angels make sajada except Iblis. They thought that they were better than human because they made of fire and human only made of mud. Then Allah punished Iblis to come down to the hellfire. And here’s the revenge started.

Satan wanted to prove that human being is not as good as described. They promised to make human fall into the Jahanam too. That’s why they attack human in any direction, anytime, any situation, and 24 hours non stop. And guess what the action they do? Whisper! 

Satan only give whisper to human. They give a bad thought just like what they did to Adam and Eve when they were adviced to not get near the tree in Jannah. Satan kept whispering a little thought all the time and brought them a little closer to the tree everytime. And then finally they did it.

That's also what Satan do to the human being. Their goal is just a little step back or at least maintain human to never step ahead. Just like a morning whisper to the girl who had to wake up and do prayer. They just whispered to keep sleeping in 5 more minute, then 5 more minute again, and again. But this simply pulled the girl from making ibadah.

The whisper is true. It’s around you! 

@kusdwilestarin

Minggu, 07 Juli 2019

Feel the Soul of Seoul in Insadong

Berkeliling dengan Baju ala Korea, berfoto di rumah-rumah tradisional hingga ngeteh di kedai-kedai unik, adalah beberapa aktivitas menarik yang bisa dilakukan di Insadong. Dilengkapi dengan beragam toko souvenir dan galeri seni di sepanjang jalan, salah satu destinasi traveling di Seoul ini menjanjikan pengalaman piknik yang otentik.

Tak sulit menjangkau Insadong dari arah manapun karena cukup dengan mengandalkan subway. Stasiun terdekat untuk menuju Insadong adalah Anguk Station atau Jonggak Station. Dari stasiun hanya perlu berjalan beberapa meter untuk sampai di jalan utama Insadong.

Memasuki Jalan Insadong Raya, akan banyak pejalan kaki yang berlalu lalang dan beragam toko suvenir di sekelilingnya. Di sisi jalan Insadong Raya, terdapat gang-gang kecil yang menyimpan galeri-galeri seni dan kedai-kedai tradisional.

Berkeliling dengan Hanbok
Sebelum berkeliling, turis bisa menyewa Hanbok, pakaian tradisional Korea yang tersedia di salah satu toko di sana. Menikmati keramaian Insadong dengan Hanbok tentu akan memberi sensasi jalan-jalan yang lebih menyenangkan.

Selain kawasan pertokoan yang ramai, Di Insadong juga terdapat Bukchon Hanok Village, kawasan dimana rumah-rumah masih dijaga dengan gaya tradisionalnya. Tempat ini bisa dijangkau hanya dengan menyusuri sepanjang jalan Insadong. Disinilah tempat paling paripurna untuk berfoto dengan Hanbok berlatar belakang rumah Hanok.

Tak hanya dikenal dengan kawasan Hanoknya, Insadong juga dikenal dengan galeri seninya. Ada banyak galeri seni yang menyimpan beragam karya seni menarik di sepanjang jalan. Salah satu galeri yang menarik untuk dikunjungi adalah Kyung-In Contemporary Art. Meskipun galeri ini adalah galeri seni kontemporer, bangunanannya didesain tradisional. Secara berkala, galeri ini memamerkan karya seni dari beragam seniman ternama di Seoul.

Mampir ngeteh
Jika lelah setelah berkeliling, tak ada salahnya mampir ngeteh di kedai teh tradisional. Ada banyak kedai teh kecil di sudut-sudut gang. Ada banyak varian teh yang ditawarkan, dan rasanya sangat berbeda dengan teh di Indonesia. Umumnya teh disajikan dengan kudapan semacam kue berwarna cokelat yang manis.

Satu lagi yang perlu disempatkan jika berkunjung ke Insadong adalah belanja. Toko-toko suvenir di sepanjang jalan memang memanjakan para turis dengan beragam barang yang unik. Tak ada salahnya mencari yang menarik untuk dibawa pulang, bukan?

Insadong memang destinasi yang menawarkan pengalaman piknik yang kumplit. Jika ingin menikmati beragam aktivitas dengan puas, setidaknya luangkan waktu seharian untuk mengunjungi satu tempat ini.

@kusdwilestarin

Minggu, 30 Juni 2019

Napak Tilas Kerajaan Gowa di Museum Balla Lompoa

Berwisata adat sambil berfoto dengan pakaian adat Bugis menjadi daya tarik utama museum ini.  Letaknya yang tak jauh dari Kota Makasar membuatnya menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang ramai dikunjungi.

Museum Balla Lompoa adalah salah satu ikon wisata budaya yang kian digemari di Sulawesi Selatan. Terletak di Kabupaten Gowa, museum ini menyimpan beragam peninggalan Kerajaan Gowa yang pernah berjaya pada Tahun 1936. Berjarak 18 kilometer dari Kota Makassar, museum ini bisa dicapai dengan mudah hanya dengan transportasi online yang sudah sangat ramai di Makassar.

Rekonstruksi istana
Nama Balla Lompoa dalam bahasa Makassar berarti rumah besar. Dari luar, bangunan ini memang terlihat layaknya rumah tradisional dengan dinding kayu. Bergaya panggung Layaknya rumah adat Suku Bugis, bangunan museum ini memang dibangun sebagai rekonstruksi bangunan kerajaan Gowa pada masanya.

Di tepi bangunan bagian depan terdapat anak tangga untuk memasuki rumah. Ruang pertama yang akan dijumpai setelah menaiki anak tangga adalah ruang tamu. Layaknya ruang tamu rumah pada umumnya, ruangan ini cukup kecil dengan sepasang bangku dengan peta Indonesia di dindingnya. Setelah ruang tamu, pengunjung akan memasuki satu ruangan besar tak bersekat. Di sisi ruangan utama ini terdapat beberapa jendela besar yang menjadi sumber pencahayaan ruangan di siang hari. Sementara di sisi lainnya, terdapat beberapa pintu menuju ruangan kamar raja dan ruang penyimpanan senjata dan benda - benda peninggalan sejarah.

Meski bangunannya sederhana, suasana di dalam ruangan terkesan megah dengan beragam ornamen berwarna merah dan kuning. Di sudut ruangan terpajang gambar raja Gowa dengan meja yang menjadi singgasana utama raja. Meja ini penuh dengan hiasan keramik yang tertata rapi. Di tengah ruangan, terdapat beberapa meja panjang yang berfungsi untuk menjamu tamu. Jika ada tamu istimewa, meja-meja ini penuh dengan beragam makanan khas Suku Bugis sebagai sajian. Hal ini merupakan tradisi kerajaan yang selalu dilakukan pada masanya.

Sewa Pakaian Adat
Selain menikmati keindahan bangunan kerajaan dan beragam benda bersejarah, di museum ini pengunjung juga dapat berfoto dengan pakaian adat Suku Bugis. Layaknya di Korea atau Jepang, pengelola museum menyediakan penyewaan baju adat Suku Bugis untuk dipakai di sekitar museum. Untuk perempuan, pakaiannya disebut Baju Bodo yang terdiri dari sarung, pakaian lebar, dan asesoris kepala yang khas. Sementara untuk laki-laki, pakaiannya disebut Baju Tutu yang terdiri dari sarung dan kemeja khas Suku Bugis. Terdapat banyak pilihan warna baju dan corak kain yang dapat dipilih sesuai keinginan pengunjung. Umumnya baju adat Suku Bugis ini berwarna cerah dan penuh dengan asesoris yang mewah.

Berfoto dengan pakaian adat Suku Bugis lengkap dengan latar rumah tradisionalnya menjadi penyempurna pengalaman berkunjung ke Balla Lompoa. Terlepas dari hasil jepretan yang instagramable, pengalaman menggunakan pakaian adat salah satu suku di Indonesia tentunya akan memperkaya wawasan budaya para pengunjung, bukan?

@kusdwilestarin






Minggu, 12 Mei 2019

Kisah Seorang Yahudi Buta

"Padahal wes dielek-elek, tapi isih ngapiki. Disitu saya jadi selalu ingat untuk selalu berbuat baik dengan ikhlas, nggak peduli apapun yang dilakukan orang pada kita"

Ulfa, salah satu santri di salah satu Pondok Pesantren di Yogyakarta, sedang bercerita tentang kisah Rasul dengan seorang Yahudi buta di pasar. Dia adalah santri yang bersedia mengangkat jari saat dia dan santri-santri lain ditanya tentang kisah Rasul yang menginspirasi mereka.

"Saya mau cerita tentang Nabi Muhammad SAW yang menyuapi seorang Yahudi buta," ucap Ulfa mengawali cerita. Kisahnya diawali dari percakapan Abu Bakar As-sidiq dengan putrinya yang juga istri Rasulullah SAW, Aisyah, sepeninggalan Rasulullah SAW. Sebagai khalifah pertama, beliau berusaha mengikuti segala sesuatu yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Abu Bakar bertanya kepada Aisyah, adakah perbuatan Rasulullah SAW yang belum dilakukan olehnya. Aisyah pun menjawab bahwa sungguh ayahnya telah mengikuti semua yang telah dilakukan Rasul, namun ada satu hal yang belum dilakukannya. Aisyah kemudian menceritakan bahwa setiap hari Rasulullah pergi ke pasar dan memberi makan seorang Yahudi buta, padahal dia sangat membenci Rasulullah SAW dan selalu mengatakan pada orang - orang hal - hal yang buruk tentangnya.

Keesokan harinya, Abu Bakar pun beranjak ke pasar dan mencari Sang Yahudi buta dan menyuapinya makan sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW. Sang Yahudi pun bertanya, siapa yang menyuapinya makan. Abu Bakar pun menjawab, dia orang yang biasa memberinya makan. Sang Yahudi pun berkata bahwa caranya menyuapinya makan kepadanya berbeda, dia pasti orang lain. Abu Bakar pun mengakui bahwa dirinya memang bukan orang yang biasanya menyuapinya makan. Dirinya memberitahukan bahwa sesungguhnya yang menyuapinya makan adalah Muhammad SAW yang kini sudah wafat. Sang Yahudi pun menangis.

Kisah itu adalah sepenggal kisah Rasul yang diingat Ulfa sebagai kisah inspiratif yang memotivasinya. Dari kisah ini, Ulfa merasa diingatkan untuk selalu ikhlas dalam berbuat baik, apapun kondisinya. Dan Ulfa mengingatkan lebih banyak orang untuk berbuat baik dengan menceritakan kisah ini.

@kusdwilestarin

Senin, 11 Februari 2019

Cerita Kopi dari Tanah Bali

Di Bali, kopi tak hanya jadi produk minuman kafe atau oleh-oleh. Di beberapa perkebunan kopi di Pulau Dewata ini, kopi menjadi daya tarik wisata yang cukup digemari.

Kopi selalu jadi komoditas khas di berbagai daerah di Indonesia. Tradisi ngopi pun selalu ditemui di beragam tempat, mulai dari warkop hingga kafe-kafe modern. Ketika di tempat lain menikmati kopi sekedar mengecap secangkir minuman hitam pekat sambil berbincang, di Bali, menikmati kopi bisa dilakukan sambil berkebun dan belajar proses pengolahan kopi.

Nuansa Tradisional
Di Desa Basangambu, Tampaksiring, Gianyar, lahan perkebunan kopi tumbuh dengan subur. Berlokasi di dataran tinggi, kebun-kebun kopi ini pun menawarkan pemandangan alam yang tak diragukan lagi. Sadar akan besarnya potensi wisatawan di Bali, para pemilik kebun kopi pun menyulap kebunnya menjadi destinasi untuk melepas penat sambil menambah wawasan.

Berkonsep agrowisata, pengunjung yang datang akan dipersilakan untuk memasuki kebun melalui jalan setapak yang asri dan tertata rapi. Di sela - sela tanaman kopi, pengunjung akan menjumpai sangkar-sangkar hewan Luwak yang jadi tokoh penting dalam pengolahan kopi. Di beberapa sudut terdapat pula gubug-gubug yang memajang beragam rempah di tampah, wadah berbentuk lingkaran lebar yang umumnya jadi alat pemindai beras tradisional. Pengunjung seakan dibawa ke dalam kebun bernuansa tradisional.

Proses Pengolahan Kopi
Sambil berkeliling kebun, pengunjung akan diajak melihat proses memberi makan Luwak dengan buah kopi yang telah matang. Tak sembarang buah kopi yang akan dimakan oleh Sang Luwak. Hewan ini hanya memilih buah kopi yang baik untuk dimakan. Buah kopi disukai Luwak karena rasanya yang manis. Luwak hanya mengkonsumsi kulit kopi, sementara bijinya langsung ditelan. Di dalam perut luwak, biji kopi mengalami fermentasi dan kemudian keluar dalam keadaan utuh bersama kotoran luwak.

Biji kopi yang telah dibersihkan dengan air panas kemudian disortir untuk disangrai. Proses sangrai adalah proses utama dari serangkaian pengolahan kopi. Proses inilah yang akan menentukan cita rasa kopi saat diseduh. Butuh waktu hingga 5 jam untuk memasak biji-biji kopi di atas tungku. Pengunjung dapat melihat proses sangrai biji kopi yang masih tradisional ini. Bahkan, pengunjung dapat pula mencoba menyangrai biji kopi di atas tungku sambil berfoto untuk mengabadikan momen.

Setelah puas belajar proses pembuatan kopi, pengunjung akan disuguhi beragam olahan kopi dan cokelat secara cuma-cuma. Ditemani pemandangan yang asri, ngopi di kebun kopi akan jadi pengalaman wisata yang menberi kesan tersendiri.

@kusdwilestarin



Minggu, 20 Januari 2019

Ada PR Nggak?

"Assalamualaikum," salam saya saat tiba di depan pintu kamar asrama putri. Beberapa anak sedang tiduran di lantai sambil memegang ponselnya, dan sebagian lain sibuk menyetrika baju. Mendengar suara saya mereka serentak bangun dan bergegas menyalami saya satu per satu. Mereka pun segera mengambil buku-buku mereka dan merapat mengelilingi saya. Kami pun belajar.

Proses panjang
Proses singkat dari saya memasuki kamar mereka hingga kami belajar tadi bukan hal yang instan. Ada perjalanan panjang yang saya lewati untuk membuat anak-anak di salah satu yayasan Yatim di Jakarta itu mau belajar dengan sendirinya.

Sebelumnya, saat saya masuk kamar mereka untuk membantu mereka belajar, tak ada anak yang bergegas menyiapkan buku. Lepas menyalami saya, mereka kembali ke kesibukan masing-masing. Saya sangat maklum, belajar di hari libur bukanlah hal yang menyenangkan. Setelah lima hari sekolah, mereka tentu ingin leluasa mengerjakan pekerjaan rutin mereka seperti mencuci dan menyetrika, atau sekedar istirahat.

Saya pun tak lantas meminta mereka mengambil buku. Saya tak ingin mereka belajar dengan terpaksa. Biasanya, saya hanya duduk di dekat mereka dan mengajak mereka bercerita dulu. Saya menunggu sampai mereka benar-benar selesai dengan pekerjaan mereka. Baru setelah mereka selesai, saya menanyakan pelajaran.

Ide Belajar
Tak mudah mendekati anak-anak belia untuk mengajak mereka belajar di hari libur. Saya pun cari akal untuk bisa membuat mereka tertarik untuk belajar. Suatu hari, saya mengajak mereka pergi ke beberapa museum di Jakarta. Layaknya studi tour, mereka belajar banyak hal menarik dari berbagai museum yang kami kunjungi. Setelah kunjungan, saya kasih mereka PR untuk menulis apa yang mereka dapatkan dari kunjungan ke museum. Mereka pun antusias menulis dengan gaya tulisan masing-masing.Hasilnya, di kunjungan saya berikutnya, sambutan mereka pun jauh lebih baik. Saat saya datang, mereka lebih welcome untuk belajar. Waktu itu, dipikiran mereka mungkin supaya diajak jalan-jalan lagi. Motivasi yang belum lurus memang, namun setidaknya mereka jadi mau belajar.

Tak hanya itu, untuk menjaga mereka tetap semangat belajar, saya juga pernah datang membawa gitar. Kami belajar bahasa Inggris dengan menyanyi lagu mancanegara. Selain memang cukup efektif untuk belajar bahasa, mereka pun antusias untuk bernyanyi. Mereka pun semakin semangat setiap saya datang. Mungkin, dengan harapan supaya bisa belajar nyanyi lagi.

Titik balik
Namun ada satu situasi yang saya rasa jadi titik balik utama anak-anak untuk mau belajar. Waktu itu, saya datang setelah cukup lama tak berkunjung. Tak ada yang bertanya PR, saya pun hanya berbagi cerita dengan salah satu anak yang sudah lulus SMK dan saat itu mengabdi untuk yayasan.

"Ternyata kalau udah nggak sekolah kangen kak mikir pelajaran lagi. Nggak enak ternyata kalau udah nggak mikir (pelajaran). Pengen deh sekolah lagi," ucap anak itu. Anak-anak yang masih sekolah pun turut mendengar dan menyimak. Saya pun menanggapi dengan ucapan santai.

"Nah tuh, dengerin. Yang udah nggak sekolah aja kangen sekolah, kalian bersyukur lho masih sekolah, masih punya PR. Makanya, kalau ada PR dinikmati, dikerjain bareng-bareng. Gimana ada PR ngga?" ucap saya.

Ada kaakk...

Dan sejak itu, setiap saya datang, mereka sadar, mereka mau belajar karena mereka ingin menikmati masa sekolah mereka dengan baik.

@kusdwilestarin

Minggu, 06 Januari 2019

Puerto Princesa : Sungai dalam Goa yang Mendunia

Puerto Princesa Underground River adalah satu dari tujuh keajaiban alam dunia. Destinasi di Filipina ini menawarkan wisata susur sungai di dalam gua yang mempesona.

Puerto Princesa adalah salah satu kota di Filipina yang terletak di Pulau Palawan. Sejak salah satu destinasi wisatanya, Underground River, dinobatkan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban alam dunia versi organisasi New7Wonders, kota ini menjadi kian ramai dikunjungi wisatawan. Terlebih, tempat ini juga diklaim sebagai Worlds Heritage oleh UNESCO.

Terpanjang di Dunia
Seperti namanya, Underground River adalah destinasi wisata alam yang akan mengajak wisatawan menyusuri sungai di dalam gua terpanjang di dunia. Sungai sepanjang 8,2 kilometer ini terletak di kawasan hutan yang bermuara langsung ke laut. Tak heran, pintu utama untuk menuju Underground River adalah bibir pantai. Dari tepi pantai, wisatawan akan dibawa menggunakan kapal ke sisi lain pulau.

Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri hutan yang asri. Meski harus menempuh jarak yang cukup jauh, suasana hutan yang masih sangat alami tak akan membuat cepat lelah. Hutan ini masih menyimpan beraneka ragam flora dan fauna. Sesekali, wisatawan pasti akan bertemu dengan aneka burung yang berterbangan secara bebas di hutan.

Susur goa dengan aman
Sampai di tepi sungai, wisatawan akan dibekali dengan helm pengaman, jaket keselamatan, dan senter untuk setiap kapal. Setiap rombongan dalam satu kapal akan disertai dengan seorang pemandu yang akan menceritakan segala hal yang ada di dalam goa. Mesti goa di Underground River mencapai 8,2 kilometer, tak berarti semuanya bisa dijangkau oleh wisatawan. Wisatawan hanya bisa menyusuri hingga 1 kilometer yang berdurasi sekitar 45 menit. Hal ini tentu dengan mempertimbangkan keamanan bagi wisatawan mengingat kapasitas oksigen di dalam gua terbatas. Saat keluar dari gua, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan muara sungai yang langsung menuju ke laut. Eksotis!

Jika tertarik mengeksplore destinasi ini, Puerto Princesa bisa dijangkau dengan penerbangan selama kurang lebih satu jam dari kota Manila. Dari Bandara, lokasi Underground River berjarak sekitar 80 kilometer. Namun, tak perlu khawatir kesulitan akses menuju kesana. Di Bandara, ada penyedia jasa tour ke berbagai destinasi di sekitar Puerto Princesa termasuk Underground River. 

@kusdwilestarin

Selasa, 01 Januari 2019

Jumpa Komodo di Labuan Bajo

Sejak Pulau Komodo dinobatkan sebagai satu dari tujuh keajaiban alam di dunia oleh organisasi New7Wonders, pulau ini menjadi kian tenar di kalangan traveler. Tak hanya tentang keistimewaan hewan purba yang hanya ada di Indonesia, tapi juga tentang keindahan alamnya yang juara.

Taman Nasional Pulau Komodo terletak di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Pulau ini adalah habitat asli hewan purba yang hanya ada di Indonesia, Komodo. Hewan ini adalah spesies biawak dengan ukuran yang lebih besar dan buas. Selain Pulau Komodo, hewan langka ini juga bisa dijumpai di Pulau Rinca yang masih berada di kawasan Taman Nasional.

Tak sulit untuk bisa sampai ke Pulau Komodo. Kini sudah ada Bandara Komodo di Labuan Bajo yang menjadi gerbang wisatawan dari berbagai penjuru. Bandara ini dekat dengan pelabuhan yang menjadi titik start kapal-kapal wisata. Di sekitar pelabuhan terdapat banyak hotel dan penginapan yang bisa digunakan wisatawan untuk bermalam sebelum berlayar.

Live on Board
Selain Komodo, kawasan Taman Nasional Komodo punya banyak pulau cantik yang menjanjikan surganya alam. Sayangnya, jarak antara satu pulau dengan pulau yang lain cukup jauh sehingga akan memakan waktu yang cukup lama untuk berpindah destinasi. Untuk itu, cara yang paling efektif untuk menikmati Labuan Bajo adalah live on board dengan kapal pinisi yang sudah dilengkapi dengan tempat tidur dan toilet.

Agar puas menikmati kekayaan Labuan Bajo setidaknya diperlukan tiga hari dua malam berlayar di lautan. Tak perlu khawatir susah tidur di kapal, beberapa kapal pinisi menyediakan kamar lengkap dengan AC. Soal makan pun aman. Umumnya, sewa kapal sudah sepaket dengan makan selama di kapal. Para awak kapal akan merangkap sebagai koki yang menyiapkan makan penumpang tiga kali sehari.

Jumpa Komodo
Seperti yang telah sedikit dibahas, hewan komodo bisa dijumpai di Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Untuk bisa melihat komodo, diperlukan jalan kaki sekitar sepuluh menit dari tepi pulau. Wisatawan akan melewati padang sabana yang dihiasi beberapa kelompok rusa yang bebas berkeliaran. Sampai di pintu masuk, wisatawan akan diberi briefing singkat oleh ranger, pawang komodo. Mengingat komodo adalah hewan buas, setiap rombongan yang akan masuk melihat komodo harus ditemani oleh setidaknya satu ranger agar aman.

Ada puluhan komodo yang bebas berkeliaran di hutan. Jika beruntung, wisatawan bisa mengabadikan momen komodo yang sedang bertengkar. Di waktu-waktu tertentu, para komodo jantan bertengkar memperebutkan komodo betina. Komodo yang bertengkar akan memakan waktu yang cukup lama hingga salah satu diantaranya menyerah dan bersimbah darah.

Pulau-Pulau Surga
Tak hanya punya komodo, Labuan Bajo juga punya pulau-pulau lain yang menjanjikan keindahan. Pulau-pulau di Labuan Bajo umumnya terdiri dari bukit-bukit yang ditumbuhi oleh rumput liar, salah satunya Pulau Padar. Dari puncak pulau padar, akan terlihat pemandangan pantai cantik yang membentuk cekungan indah dari dua sisi yang cantik. Ada pula Gili Lawa yang menawarkan perbukitan dengan kontur tak beraturan yang menjadikannya menawan.

Selain perbukitan yang eksotis, wisata hopping island ini juga menyimpan keindahan alam bawah laut yang menakjubkan. Di Pink Beach atau Pulau Kanawa, wisatawan bisa berenang ataupun snorkeling melihat karang dan ikan. Jika gelombang bersahabat, bisa juga berenang bersama Manta di spot tertentu. 

@kusdwilestarin