Halaman

Minggu, 12 Mei 2019

Kisah Seorang Yahudi Buta

"Padahal wes dielek-elek, tapi isih ngapiki. Disitu saya jadi selalu ingat untuk selalu berbuat baik dengan ikhlas, nggak peduli apapun yang dilakukan orang pada kita"

Ulfa, salah satu santri di salah satu Pondok Pesantren di Yogyakarta, sedang bercerita tentang kisah Rasul dengan seorang Yahudi buta di pasar. Dia adalah santri yang bersedia mengangkat jari saat dia dan santri-santri lain ditanya tentang kisah Rasul yang menginspirasi mereka.

"Saya mau cerita tentang Nabi Muhammad SAW yang menyuapi seorang Yahudi buta," ucap Ulfa mengawali cerita. Kisahnya diawali dari percakapan Abu Bakar As-sidiq dengan putrinya yang juga istri Rasulullah SAW, Aisyah, sepeninggalan Rasulullah SAW. Sebagai khalifah pertama, beliau berusaha mengikuti segala sesuatu yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Abu Bakar bertanya kepada Aisyah, adakah perbuatan Rasulullah SAW yang belum dilakukan olehnya. Aisyah pun menjawab bahwa sungguh ayahnya telah mengikuti semua yang telah dilakukan Rasul, namun ada satu hal yang belum dilakukannya. Aisyah kemudian menceritakan bahwa setiap hari Rasulullah pergi ke pasar dan memberi makan seorang Yahudi buta, padahal dia sangat membenci Rasulullah SAW dan selalu mengatakan pada orang - orang hal - hal yang buruk tentangnya.

Keesokan harinya, Abu Bakar pun beranjak ke pasar dan mencari Sang Yahudi buta dan menyuapinya makan sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW. Sang Yahudi pun bertanya, siapa yang menyuapinya makan. Abu Bakar pun menjawab, dia orang yang biasa memberinya makan. Sang Yahudi pun berkata bahwa caranya menyuapinya makan kepadanya berbeda, dia pasti orang lain. Abu Bakar pun mengakui bahwa dirinya memang bukan orang yang biasanya menyuapinya makan. Dirinya memberitahukan bahwa sesungguhnya yang menyuapinya makan adalah Muhammad SAW yang kini sudah wafat. Sang Yahudi pun menangis.

Kisah itu adalah sepenggal kisah Rasul yang diingat Ulfa sebagai kisah inspiratif yang memotivasinya. Dari kisah ini, Ulfa merasa diingatkan untuk selalu ikhlas dalam berbuat baik, apapun kondisinya. Dan Ulfa mengingatkan lebih banyak orang untuk berbuat baik dengan menceritakan kisah ini.

@kusdwilestarin