Halaman

Senin, 11 Februari 2019

Cerita Kopi dari Tanah Bali

Di Bali, kopi tak hanya jadi produk minuman kafe atau oleh-oleh. Di beberapa perkebunan kopi di Pulau Dewata ini, kopi menjadi daya tarik wisata yang cukup digemari.

Kopi selalu jadi komoditas khas di berbagai daerah di Indonesia. Tradisi ngopi pun selalu ditemui di beragam tempat, mulai dari warkop hingga kafe-kafe modern. Ketika di tempat lain menikmati kopi sekedar mengecap secangkir minuman hitam pekat sambil berbincang, di Bali, menikmati kopi bisa dilakukan sambil berkebun dan belajar proses pengolahan kopi.

Nuansa Tradisional
Di Desa Basangambu, Tampaksiring, Gianyar, lahan perkebunan kopi tumbuh dengan subur. Berlokasi di dataran tinggi, kebun-kebun kopi ini pun menawarkan pemandangan alam yang tak diragukan lagi. Sadar akan besarnya potensi wisatawan di Bali, para pemilik kebun kopi pun menyulap kebunnya menjadi destinasi untuk melepas penat sambil menambah wawasan.

Berkonsep agrowisata, pengunjung yang datang akan dipersilakan untuk memasuki kebun melalui jalan setapak yang asri dan tertata rapi. Di sela - sela tanaman kopi, pengunjung akan menjumpai sangkar-sangkar hewan Luwak yang jadi tokoh penting dalam pengolahan kopi. Di beberapa sudut terdapat pula gubug-gubug yang memajang beragam rempah di tampah, wadah berbentuk lingkaran lebar yang umumnya jadi alat pemindai beras tradisional. Pengunjung seakan dibawa ke dalam kebun bernuansa tradisional.

Proses Pengolahan Kopi
Sambil berkeliling kebun, pengunjung akan diajak melihat proses memberi makan Luwak dengan buah kopi yang telah matang. Tak sembarang buah kopi yang akan dimakan oleh Sang Luwak. Hewan ini hanya memilih buah kopi yang baik untuk dimakan. Buah kopi disukai Luwak karena rasanya yang manis. Luwak hanya mengkonsumsi kulit kopi, sementara bijinya langsung ditelan. Di dalam perut luwak, biji kopi mengalami fermentasi dan kemudian keluar dalam keadaan utuh bersama kotoran luwak.

Biji kopi yang telah dibersihkan dengan air panas kemudian disortir untuk disangrai. Proses sangrai adalah proses utama dari serangkaian pengolahan kopi. Proses inilah yang akan menentukan cita rasa kopi saat diseduh. Butuh waktu hingga 5 jam untuk memasak biji-biji kopi di atas tungku. Pengunjung dapat melihat proses sangrai biji kopi yang masih tradisional ini. Bahkan, pengunjung dapat pula mencoba menyangrai biji kopi di atas tungku sambil berfoto untuk mengabadikan momen.

Setelah puas belajar proses pembuatan kopi, pengunjung akan disuguhi beragam olahan kopi dan cokelat secara cuma-cuma. Ditemani pemandangan yang asri, ngopi di kebun kopi akan jadi pengalaman wisata yang menberi kesan tersendiri.

@kusdwilestarin



Minggu, 20 Januari 2019

Ada PR Nggak?

"Assalamualaikum," salam saya saat tiba di depan pintu kamar asrama putri. Beberapa anak sedang tiduran di lantai sambil memegang ponselnya, dan sebagian lain sibuk menyetrika baju. Mendengar suara saya mereka serentak bangun dan bergegas menyalami saya satu per satu. Mereka pun segera mengambil buku-buku mereka dan merapat mengelilingi saya. Kami pun belajar.

Proses panjang
Proses singkat dari saya memasuki kamar mereka hingga kami belajar tadi bukan hal yang instan. Ada perjalanan panjang yang saya lewati untuk membuat anak-anak di salah satu yayasan Yatim di Jakarta itu mau belajar dengan sendirinya.

Sebelumnya, saat saya masuk kamar mereka untuk membantu mereka belajar, tak ada anak yang bergegas menyiapkan buku. Lepas menyalami saya, mereka kembali ke kesibukan masing-masing. Saya sangat maklum, belajar di hari libur bukanlah hal yang menyenangkan. Setelah lima hari sekolah, mereka tentu ingin leluasa mengerjakan pekerjaan rutin mereka seperti mencuci dan menyetrika, atau sekedar istirahat.

Saya pun tak lantas meminta mereka mengambil buku. Saya tak ingin mereka belajar dengan terpaksa. Biasanya, saya hanya duduk di dekat mereka dan mengajak mereka bercerita dulu. Saya menunggu sampai mereka benar-benar selesai dengan pekerjaan mereka. Baru setelah mereka selesai, saya menanyakan pelajaran.

Ide Belajar
Tak mudah mendekati anak-anak belia untuk mengajak mereka belajar di hari libur. Saya pun cari akal untuk bisa membuat mereka tertarik untuk belajar. Suatu hari, saya mengajak mereka pergi ke beberapa museum di Jakarta. Layaknya studi tour, mereka belajar banyak hal menarik dari berbagai museum yang kami kunjungi. Setelah kunjungan, saya kasih mereka PR untuk menulis apa yang mereka dapatkan dari kunjungan ke museum. Mereka pun antusias menulis dengan gaya tulisan masing-masing.Hasilnya, di kunjungan saya berikutnya, sambutan mereka pun jauh lebih baik. Saat saya datang, mereka lebih welcome untuk belajar. Waktu itu, dipikiran mereka mungkin supaya diajak jalan-jalan lagi. Motivasi yang belum lurus memang, namun setidaknya mereka jadi mau belajar.

Tak hanya itu, untuk menjaga mereka tetap semangat belajar, saya juga pernah datang membawa gitar. Kami belajar bahasa Inggris dengan menyanyi lagu mancanegara. Selain memang cukup efektif untuk belajar bahasa, mereka pun antusias untuk bernyanyi. Mereka pun semakin semangat setiap saya datang. Mungkin, dengan harapan supaya bisa belajar nyanyi lagi.

Titik balik
Namun ada satu situasi yang saya rasa jadi titik balik utama anak-anak untuk mau belajar. Waktu itu, saya datang setelah cukup lama tak berkunjung. Tak ada yang bertanya PR, saya pun hanya berbagi cerita dengan salah satu anak yang sudah lulus SMK dan saat itu mengabdi untuk yayasan.

"Ternyata kalau udah nggak sekolah kangen kak mikir pelajaran lagi. Nggak enak ternyata kalau udah nggak mikir (pelajaran). Pengen deh sekolah lagi," ucap anak itu. Anak-anak yang masih sekolah pun turut mendengar dan menyimak. Saya pun menanggapi dengan ucapan santai.

"Nah tuh, dengerin. Yang udah nggak sekolah aja kangen sekolah, kalian bersyukur lho masih sekolah, masih punya PR. Makanya, kalau ada PR dinikmati, dikerjain bareng-bareng. Gimana ada PR ngga?" ucap saya.

Ada kaakk...

Dan sejak itu, setiap saya datang, mereka sadar, mereka mau belajar karena mereka ingin menikmati masa sekolah mereka dengan baik.

@kusdwilestarin

Minggu, 06 Januari 2019

Puerto Princesa : Sungai dalam Goa yang Mendunia

Puerto Princesa Underground River adalah satu dari tujuh keajaiban alam dunia. Destinasi di Filipina ini menawarkan wisata susur sungai di dalam gua yang mempesona.

Puerto Princesa adalah salah satu kota di Filipina yang terletak di Pulau Palawan. Sejak salah satu destinasi wisatanya, Underground River, dinobatkan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban alam dunia versi organisasi New7Wonders, kota ini menjadi kian ramai dikunjungi wisatawan. Terlebih, tempat ini juga diklaim sebagai Worlds Heritage oleh UNESCO.

Terpanjang di Dunia
Seperti namanya, Underground River adalah destinasi wisata alam yang akan mengajak wisatawan menyusuri sungai di dalam gua terpanjang di dunia. Sungai sepanjang 8,2 kilometer ini terletak di kawasan hutan yang bermuara langsung ke laut. Tak heran, pintu utama untuk menuju Underground River adalah bibir pantai. Dari tepi pantai, wisatawan akan dibawa menggunakan kapal ke sisi lain pulau.

Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri hutan yang asri. Meski harus menempuh jarak yang cukup jauh, suasana hutan yang masih sangat alami tak akan membuat cepat lelah. Hutan ini masih menyimpan beraneka ragam flora dan fauna. Sesekali, wisatawan pasti akan bertemu dengan aneka burung yang berterbangan secara bebas di hutan.

Susur goa dengan aman
Sampai di tepi sungai, wisatawan akan dibekali dengan helm pengaman, jaket keselamatan, dan senter untuk setiap kapal. Setiap rombongan dalam satu kapal akan disertai dengan seorang pemandu yang akan menceritakan segala hal yang ada di dalam goa. Mesti goa di Underground River mencapai 8,2 kilometer, tak berarti semuanya bisa dijangkau oleh wisatawan. Wisatawan hanya bisa menyusuri hingga 1 kilometer yang berdurasi sekitar 45 menit. Hal ini tentu dengan mempertimbangkan keamanan bagi wisatawan mengingat kapasitas oksigen di dalam gua terbatas. Saat keluar dari gua, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan muara sungai yang langsung menuju ke laut. Eksotis!

Jika tertarik mengeksplore destinasi ini, Puerto Princesa bisa dijangkau dengan penerbangan selama kurang lebih satu jam dari kota Manila. Dari Bandara, lokasi Underground River berjarak sekitar 80 kilometer. Namun, tak perlu khawatir kesulitan akses menuju kesana. Di Bandara, ada penyedia jasa tour ke berbagai destinasi di sekitar Puerto Princesa termasuk Underground River. 

@kusdwilestarin

Selasa, 01 Januari 2019

Jumpa Komodo di Labuan Bajo

Sejak Pulau Komodo dinobatkan sebagai satu dari tujuh keajaiban alam di dunia oleh organisasi New7Wonders, pulau ini menjadi kian tenar di kalangan traveler. Tak hanya tentang keistimewaan hewan purba yang hanya ada di Indonesia, tapi juga tentang keindahan alamnya yang juara.

Taman Nasional Pulau Komodo terletak di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Pulau ini adalah habitat asli hewan purba yang hanya ada di Indonesia, Komodo. Hewan ini adalah spesies biawak dengan ukuran yang lebih besar dan buas. Selain Pulau Komodo, hewan langka ini juga bisa dijumpai di Pulau Rinca yang masih berada di kawasan Taman Nasional.

Tak sulit untuk bisa sampai ke Pulau Komodo. Kini sudah ada Bandara Komodo di Labuan Bajo yang menjadi gerbang wisatawan dari berbagai penjuru. Bandara ini dekat dengan pelabuhan yang menjadi titik start kapal-kapal wisata. Di sekitar pelabuhan terdapat banyak hotel dan penginapan yang bisa digunakan wisatawan untuk bermalam sebelum berlayar.

Live on Board
Selain Komodo, kawasan Taman Nasional Komodo punya banyak pulau cantik yang menjanjikan surganya alam. Sayangnya, jarak antara satu pulau dengan pulau yang lain cukup jauh sehingga akan memakan waktu yang cukup lama untuk berpindah destinasi. Untuk itu, cara yang paling efektif untuk menikmati Labuan Bajo adalah live on board dengan kapal pinisi yang sudah dilengkapi dengan tempat tidur dan toilet.

Agar puas menikmati kekayaan Labuan Bajo setidaknya diperlukan tiga hari dua malam berlayar di lautan. Tak perlu khawatir susah tidur di kapal, beberapa kapal pinisi menyediakan kamar lengkap dengan AC. Soal makan pun aman. Umumnya, sewa kapal sudah sepaket dengan makan selama di kapal. Para awak kapal akan merangkap sebagai koki yang menyiapkan makan penumpang tiga kali sehari.

Jumpa Komodo
Seperti yang telah sedikit dibahas, hewan komodo bisa dijumpai di Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Untuk bisa melihat komodo, diperlukan jalan kaki sekitar sepuluh menit dari tepi pulau. Wisatawan akan melewati padang sabana yang dihiasi beberapa kelompok rusa yang bebas berkeliaran. Sampai di pintu masuk, wisatawan akan diberi briefing singkat oleh ranger, pawang komodo. Mengingat komodo adalah hewan buas, setiap rombongan yang akan masuk melihat komodo harus ditemani oleh setidaknya satu ranger agar aman.

Ada puluhan komodo yang bebas berkeliaran di hutan. Jika beruntung, wisatawan bisa mengabadikan momen komodo yang sedang bertengkar. Di waktu-waktu tertentu, para komodo jantan bertengkar memperebutkan komodo betina. Komodo yang bertengkar akan memakan waktu yang cukup lama hingga salah satu diantaranya menyerah dan bersimbah darah.

Pulau-Pulau Surga
Tak hanya punya komodo, Labuan Bajo juga punya pulau-pulau lain yang menjanjikan keindahan. Pulau-pulau di Labuan Bajo umumnya terdiri dari bukit-bukit yang ditumbuhi oleh rumput liar, salah satunya Pulau Padar. Dari puncak pulau padar, akan terlihat pemandangan pantai cantik yang membentuk cekungan indah dari dua sisi yang cantik. Ada pula Gili Lawa yang menawarkan perbukitan dengan kontur tak beraturan yang menjadikannya menawan.

Selain perbukitan yang eksotis, wisata hopping island ini juga menyimpan keindahan alam bawah laut yang menakjubkan. Di Pink Beach atau Pulau Kanawa, wisatawan bisa berenang ataupun snorkeling melihat karang dan ikan. Jika gelombang bersahabat, bisa juga berenang bersama Manta di spot tertentu. 

@kusdwilestarin

Minggu, 30 Desember 2018

Singapura: Piknik Hemat Harus Cermat

Negara tetangga seperti Singapura sering jadi alternatif destinasi liburan bagi banyak orang Indonesia. Kenapa? Karena terbang ke negara ini lebih murah daripada ke destinasi traveling domestik.

Selain ongkos terbangnya yang murah, Singapura memang punya banyak titik wisata yang bebas biaya dan sangat tourist friendly. Negara ini sudah sangat maju dalam hal transportasi massal. Destinasi manapun bisa dijangkau hanya dengan MRT. Informasi petanya bisa dengan mudah ditemukan di google, dan kartu MRT pun bisa didapat langsung di bandara.

One Stop Landmarks
Titik wajib bagi yang pertama kali ke Singapura tentunya Merlion Park, landmark Singapura yang sudah sangat melegenda. Untuk ke tempat ini, cukup gunakan MRT dan berhenti di Stasiun Raffles Place. Dari Merlion Park akan terlihat gedung-gedung iconic Singapura seperti Marina Bay Sand dan Art Science Museum. Selain berfoto dengan background kepala singa, wisatawan juga bisa mencoba sensasi Singapore River Cruise yang tersedia di salah satu sisi Merlion park.

Dari Merlion Park, lanjutkan eksplorasi dengan berjalan ke arah Esplanade Bridge, kemudian melewati Helix Bridge. Jika ingin dapat foto yang paripurna, atur waktu traveling supaya bisa melewati jembatan ini pada sore atau malam hari. Helix Bridge akan terlihat lebih menawan dengan lampu-lampu yang berkilauan.

Dari ujung Helix Bridge, akan terlihat pohon-pohon buatan yang menjadi icon Garden By The Bay. Masuk ke kebun buatan ini tak berbayar. Wisatawan bisa dengan bebas berfoto di halaman sekitar. Namun jika ingin naik ke atas 'pohon', akan ada tiket yang harus dibeli di loket. Setiap hari jam delapan malam, akan ada light show dari pohon-pohon buatan secara gratis di halaman Garden By The Bay.

Jika saat di Merlion Park sudah melihat Marina Bay Sand dan Art Science Museum dari jauh, sempatkan untuk masuk ke bangunan megah itu. Marina Bay Sand dan Art Science Museum terintegrasi dalam satu bangunan, sehingga keduanya bisa dijangkau sekaligus. Di Art Science Museum wisatawan akan disuguhi beragam hasil karya seni berbasis science yang sangat menarik untuk berfoto.

Jika suka karya seni, mampirlah ke National Gallery of Singapore yang bisa dijangkau dengan MRT dan berhenti di Stasiun City Hall. Di galeri seni ini dipamerkan karya-karya seni berkelas dunia. Yang membanggakan, di antara karya-karya yang dipamerkan, ada banyak nama seniman Indonesia di sana.

Wisata Etnis
Selain kaya akan ikon-ikon kota, Singapura juga kaya akan wisata etnis seperti Chinatown, Kampung Bugis, Haji Lane, dan Little India. Masing-masing lokasi pada umumnya sama-sama ramai oleh para penjual souvenir, makanan khas, dan penginapan. Di Chinatown, layaknya kampung cina pada umumnya, akan banyak toko dengan ornamen-ornamen berwarna merah di sepanjang jalan. Sedangkan di Little India, ada banyak kuil yang menjadi daya tarik wisatawan.

Di sisi lain, Haji Lane menawarkan cafe-cafe unik yang sangat sayang dilewatkan untuk berfoto. Haji Lane berada di kawasan yang didominasi oleh etnis arab. Tak jauh dari kawasan Haji Lane terdapat Masjid Sultan, salah satu masjid legendaris di Singapura yang ramai dikunjungi wisatawan.

Pulau Hiburan
Destinasi favorit lain di Singapura adalah Sentosa Island, pulau buatan yang memang diperuntukkan sebagai kawasan hiburan. Di pulau inilah ada Universal Studio dan banyak wahana lainnya. Selain Universal Studio, salah satu atraksi favorit di Sentosa Island adalah pertunjukkan Wings of Time, pertunjukkan musikal yang dikolaborasikan dengan teknik digital canggih di tepi laut.

Meskipun disebut pulau, ke Sentosa Island tak butuh kapal untuk menyeberanginya. Wisatawan bisa menggunakan MRT ke Harbour Front dan berganti dengan Monorail yang disebut Sentosa Ekspress.

Wisata Alam
Puas dengan city tour, sempatkan untuk menikmati wisata alam yang tak jauh dari kota di Mount Faber Park. Meski akan butuh hiking, Mount Faber Park sudah dilengkapi dengan jalur pejalan kaki yang landai.

Kawasan bukit di Singapura ini sangat luas, sehingga ada banyak pilihan titik masuk untuk wisatawan. Salah satu cara yang mudah bisa dimulai dari Henderson Wave, jembatan pedestrian tertinggi di Singapura yang sangat iconic. Untuk mencapai jembatan ini, wisatawan bisa mengandalkan MRT ke Stasiun Harbour Front, lalu berganti bus ke arah Henderson Road. Sampai di halte Henderson Road, akan ada anak tangga menuju Henderson Wave.

Harus Cermat
Meski tiket murah dan banyak destinasi gratis, piknik ke Singapura tetap harus direncanakan dengan baik jika tak ingin ongkos liburan membengkak. Living cost di Singapura bisa dibilang lebih mahal dari Indonesia ataupun Malaysia. Jika ingin menginap dengan hotel standard, harus siap-siap keluar budget lebih banyak. Ongkos untuk menginap di hotel biasa di sana setara hotel berbintang di Indonesia.

Jika ingin hemat biaya menginap, umumnya para backpacker mencari penginapan dengan kamar dormitory atau menyewa apartemen. Selain itu, carilah hotel yang dekat dengan stasiun MRT karena akan menghemat transportasi.

@kusdwilestarin

Sabtu, 29 Desember 2018

Piknik Niat ke Raja Ampat

Kenapa piknik niat? Karena piknik ke destinasi wisata di ujung timur Indonesia ini memang harus lebih 'niat' baik dari segi waktu maupun ongkos.

Dari segi waktu, jelas perjalanan ke Raja Ampat ini butuh waktu yang nggak singkat. Butuh setidaknya empat jam dari Jakarta ke Sorong jika menggunakan penerbangan langsung. Jika transit, tentu akan butuh waktu lebih lama lagi. Penerbangan yang ideal menuju Sorong adalah malam hari. Wisatawan akan sampai di Bandara Dominique Edward Osok pada dini hari yang tentu akan menghemat biaya. Wisatawan bisa langsung melanjutkan perjalanan ke Raja Ampat tanpa harus menginap.

Menuju Raja Ampat
Dari Sorong, perjalanan ke Raja Ampat dimulai dari Pelabuhan Rakyat yang letaknya tak jauh dari bandara. Jika tak menyewa kendaraan atau mengikuti paket wisata, ada angkutan umum yang beroperasi di depan bandara yang bisa mengantar pengunjung sampai ke Pelabuhan Rakyat.

Di pelabuhan akan terlihat kapal-kapal feri berjajar dengan beragam tujuan. Umumnya, penumpang yang ingin berwisata akan mengambil jurusan Pulau Waisai. Pagi hari, pelabuhan sudah ramai oleh banyak orang. Namun tak perlu khawatir tak dapat tempat duduk. Tiket kapal feri ini layaknya boarding pass yang bertuliskan nama penumpang lengkap dengan nomor tempat duduknya. Jadi selama tiket masih tersedia, ketersediaan tempat duduk di dalam kapal pasti terjamin. Sampai di Waisai, perjalanan belum selesai. Pulau ini hanyalah pulau besar yang menjadi pelabuhan transit untuk menuju ke titik-titik wisata. Untuk bisa berkeliling Raja Ampat, perlu sewa speedboat yang ongkosnya tak murah. Untuk itu, berwisata dengan rombongan sangat direkomendasikan supaya lebih hemat.

Ragam Spot
Di Raja Ampat, ada beragam spot yang semuanya punya daya tarik juara. Jangan lewatkan berfoto di Teluk Kabui. Spot ini menyuguhkan gugusan karang-karang hijau yang berdekatan di antara lautan. Dari Teluk Kabui, speedboat akan bergerak ke spot selanjutnya melewati celah kecil di antara dua pulau. Sempatkan untuk naik ke atas speedboat dan merasakan sensasi melewati lorong kecil diantara tebing karang ditemani angin laut yang segar. Menakjubkan!

Salah satu destinasi utama Raja Ampat adalah Pianemo, spot favorit yang menyuguhkan pemandangan laut dari atas bukit. Diperlukan sedikit trekking di lokasi ini. Namun sudah tersedia anak tangga lengkap dengan pegangan tangan dari kayu sehingga wisatawan akan menaiki bukit dengan aman.

Jika trekking di Pianemo dirasa kurang menantang, cobalah berlayar ke Wayag. Sama halnya Pianemo, spot ini menawarkan pemandangan laut dengan gugusan karang dari atas bukit. Hanya saja, untuk menaiki bukit di Wayag diperlukan tenaga ekstra. Tempat ini belum dilengkapi dengan anak tangga dan pengaman. Pendakian bukit dilakukan secara manual dengan memanjat terjalnya dinding karang. Bukitnya pun lebih tinggi dari Pianemo, sehingga perlu waktu cukup lama untuk sampai ke puncak. Namun semua keringat yang dikeluarkan akan segera terbayarkan ketika sampai di puncak. Gugusan karang-karang berjajar indah di antara air laut yang hijau jernih. Puas!

Selain pemandangan dari atas bukit, Raja Ampat juga punya pantai yang iconic seperti Pasir Timbul. Seperti namanya, pantai ini hanya terdiri dari gundukan pasir yang timbul di tengah laut. Mampirlah ke spot ini di sore hari dan rasakan sensasi berfoto saat matahari terbenam di pantai ini.

Berwisata di lautan tak lengkap jika tak menyempatkan berenang dan mengintip keindahan bawah laut. Di salah satu sisi Raja Ampat terdapat spot underwater menarik yang akan mengajak wisatawan untuk berenang dengan anak-anak hiu. Tak perlu khawatir akan berbahaya, yang datang ke bibir pantai hanya anak-anak hiu, induknya tak turut serta.

Mengelilingi Raja Ampat tak akan cukup sehari. Wisatawan bisa bermalam di Arborek, salah satu kampung di Raja Ampat yang menyediakan banyak homestay. Jika beruntung, tamu homestay bisa dapat kamar yang menghadap langsung ke bibir pantai dan bisa menyaksikan sunset hanya dari balkon kamar. Homestay di pulau ini umumnya hanya terdiri dari bilik-bilik kamar dari kayu yang berisi kasur dengan kelambu. Meski sederhana, bermalam di Arborek akan memberikan sensasi back to nature. Jika senang berinteraksi dengan penghuni lokal, wisatawan bisa sedikit jalan-jalan ke sekitar kampung dan melihat kehidupan warga di sana. Karena sering dikunjungi untuk bermalam, warga Arborek cukup ramah dengan para wisatawan. Bahkan, anak-anak disana tak sungkan diajak berenang bersama di pantai.

Rencanakan piknik
Seperti yang tadi sedikit dibahas, piknik ke Raja Ampat selain harus niat dari segi waktu, juga harus niat dari segi ongkos. Supaya budget terukur, piknik dengan transportasi laut perlu perencanaan trip yang disesuaikan dengan jumlah orang. Jika solo traveling atau hanya dengan sedikit teman, sangat dianjurkan untuk mengikuti open trip yang banyak ditawarkan di sosial media. Sebab, menyewa speedboat untuk berkeliling Raja Ampat butuh biaya yang cukup mahal. Jika mengikuti open trip, wisatawan tak perlu lagi memikirkan transportasi dan akomodasi untuk sampai ke Raja Ampat. Sampai di bandara, wisatawan akan langsung disambut pemandu wisata dan semua sudah tersedia. Selain lebih hemat dan aman, bergabung dengan open trip memberikan pengalaman bertemu dengan orang-orang baru. Namun jika punya grup cukup besar setidaknya lebih dari lima orang, menyewa speedboat dan homestay sendiri mungkin akan lebih hemat karena tak perlu memberi tip untuk pemandu dan bisa menentukan destinasi sesuka hati.

@kusdwilestarin

Flash info:
Tiket kapal feri Sorong - Waisai : 200ribu (oneway)
Sewa boat sekitar 6 juta sehari
Homestay standard sekitar 150rb-350rb
Opentrip standard 3 hari sekitar 3,5 juta (biasanya udah all in start/finish bandara)
Kartu lingkungan : 500ribu

Selasa, 06 November 2018

Angklung Udjo: Cultural Experiences in One Show

Tak hanya tentang angklung, tapi juga wayang dan tari-tarian tradisional Indonesia. Penonton pun tak sekedar duduk menyaksikan pertunjukkan, tapi juga turut bermain angklung dan menari bersama di panggung.

Layaknya Bali yang punya Tari Kecak atau Yogyakarta yang punya Sendratari Ramayana sebagai pertunjukkan khasnya, Bandung pun punya Saung Angklung Udjo. Pertunjukkan tradisional yang didirikan oleh Udjo Ngalagena ini menyuguhkan beragam kesenian budaya Indonesia yang dipadukan dengan alat musik khas Sunda, Angklung. Pertunjukkan yang berdurasi dua jam ini dimainkan seluruhnya oleh anak-anak. Tak heran, pertunjukkan Saung Angklung Udjo hanya dilakukan pada sore hari setelah anak-anak pulang sekolah.

Ragam Pertunjukkan
Pertunjukkan terdiri dari beberapa segmen yang diawali dengan demo Wayang Golek lengkap dengan ikon Si Cepot yang dimainkan oleh Sang Dalang. Karena hanya demo, pertunjukkan wayang Sunda ini hanya berdurasi sepuluh menit dengan cerita yang ringan dan jenaka.

Setelah Wayang Golek, pertunjukkan dilanjutkan dengan Helaran, salah satu tarian tradisional Sunda. Sekelompok penari memasuki panggung dengan memanggul seorang anak kecil yang duduk di atas bangku dari bambu. Sementara itu, penari lain menari dengan iringan angklung yang riang. Dulu, Helaran menjadi pertunjukkan tradisional untuk upacara khitanan anak. Supaya Sang Anak lupa akan rasa sakit setelah dikhitan, diberikan hiburan tari-tarian yang riang gembira.

Setelah Helaran, pertunjukkan dilanjutkan dengan Tari Topeng. Tarian khas Sunda ini ditarikan oleh dua orang anak perempuan yang juga diiringi dengan Angklung dan gamelan sunda. Ciri khas tari topeng terletak pada karakter yang dibawakan Sang Penari. Saat mengawali tarian, para penari menari tanpa menggunakan topeng dengan gerakan yang lembut. Saat topeng mulai digunakan, penari menari dengan gerakan garang sesuai karakter topeng yang dipakainya.

Setelah beragam tarian dipentaskan, selanjutnya giliran gamelan dan Angklung menjadi tokoh utama pertunjukkan dengan tajuk Angklung Orkestra. Pertunjukkan spesial Angklung ini membawakan lagu-lagu daerah di Nusantara. Tak hanya itu, Angklung Orkestra juga memainkan lagu-lagu populer tanah air. Penonton pun tak sedikit yang turut bernyanyi seiring dengan alunan musik angklung.

Setelah dimanjakan dengan beragam pertunjukan, tiba saatnya penonton turut berpartisipasi dalam bermain Angklung. Masing-masing penonton mendapatkan satu buah Angklung yang dibagikan oleh Para Penari. Masing-masing Angklung yang dipegang penonton memiliki nada yang berbeda-beda sesuai dengan kode angka yang tertempel di Angklung. Kode angka 1 hingga 7 pada Angklung menunjukkan nada yang dihasilkan oleh Angklung yang dipegang masing-masing penonton. Setelah semua orang mendapatkan Angklung, Sang Pembawa Acara mulai menjelaskan cara mainnya.

Tak butuh waktu lama bagi penonton untuk menyelaraskan nada. Sang Pembawa Acara pun mulai mengomando dengan gerakan tangan yang diikuti bunyi Angklung dari kursi Penonton. Setelah beberapa nada dibunyikan, terdengar suara Penonton yang turut menyanyikan lagu. Seluruh penonton berhasil memainkan lagu dengan Angklung. Menyenangkan bukan?

Setelah puas dengan bermain Angklung berjamaah, pertunjukkan belum usai. Sebagai pertunjukkan pamungkas, para penari secara bergantian menarikan tari-tarian dari berbagai daerah di Indonesia. Dan di ujung acara, seluruh penari mengajak para penonton untuk turun ke panggung dan menari bersama. Semarak!

Flash info:
Jadwal pertunjukkan :
Weekday 15:00 WIB
Saturday 13:00 dan 15:00 WIB
Sunday    10:00, 13:00 dan 15:00 WIB
Ticket: 60K bisa beli langsung atau via Traveloka