Halaman

Jumat, 04 Mei 2018

Ragam Karya Penuh Makna di NuArt Sculpture Park

Di boulevard Setra Duta Residence di Bandung, patung logam besar berbentuk telapak tangan berdiri megah. Dibaliknya, terdapat sosok manusia yang seolah menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan. Patung ini adalah patung Nyoman Nuarta yang akan dijumpai pertama kali oleh siapapun yang memasuki kawasan perumahan elit ini.

Melaju ke Jalan Setra Duta II, pengunjung akan menjumpai gerbang bertuliskan Nuart Sculpture Park. Di sini lah, beragam patung karya perupa asal Bali, I Nyoman Nuarta, dipamerkan. Sesuai dengan namanya, galeri ini mengusung konsep ruang pamer indoor dan outdoor. Galeri seluas 3 hektar ini dikemas sangat asri dengan halaman luas dan pepohonanan yang rindang.

Galeri Tiga Lantai
Di lobi utama, Devi Zalim (2015), patung berbentuk manusia perempuan tanpa rupa menyambut di tengah ruangan. Tangan kanannya memegang tongkat dengan celurit di ujungnya, sementara tangan kirinya memegang timbangan. Di bagian bawah, kakinya menginjak sosok manusia yang terbelit rantai. Karya ini dibuat Nuarta sebagai bentuk keresahannya akan keadilan yang terjadi di negerinya.

Di belakang patung Devi Zalim terdapat patung manusia dengan seekor burung di tangan kirinya. Tangan kanannya memegang pisau yang disembunyikan di belakang badannya. Tubuhnya seolah berai menjadi dua sosok. Durjana (2016), adalah patung yang dibuat Nuarta sebagai pemaknaan atas kepribadian manusia yang seolah baik, namun menyimpan maksud buruk di belakang.

Beranjak ke lantai 2 dan 3, pengunjung akan menemui lebih banyak lagi karya-karya estetis Nuarta. Secara keseluruhan, ada sekitar 300 karya yang dipamerkan. Seluruhnya dibuat menggunakan logam karena seniman lulusan ITB ini tak ingin merusak lingkungan dengan memahat kayu.

Selain ruang pamer, di lantai 2 juga terdapat studio mini untuk menyaksikan video-video yang berkaitan dengan karya-karya Nuarta. Salah satunya adalah dokumentasi pertunjukan teatrikan yang menggunakan karya-karya yang ada di galeri. Dengan menyaksikan video-video itu, pengunjung dapat lebih mengenal dan memahami beragam makna dari karya-karya yang dipamerkan.

Di sisi galeri yang lain, ada pula ruang workshop. Di waktu-waktu tertentu, pengunjung dapat belajar membuat patung layaknya seniman di ruang workshop yang disediakan. Tentunya dengan biaya tambahan di luar tiket masuk galeri.

Galeri di Alam Terbuka
Tak hanya di ruangan, Nuarta juga menggunakan halaman sebagai bagian dari ruang pamer. Beragam patung ditempatkan di tengah kebun yang ditata rapi. Salah satu karya yang menarik adalah Api Borneo (2016). Di karya ini, Nuarta dengan sangat baik menempatkan patung Orang Utan dengan ekspresi berduka dan beberapa patung pohon yang terbakar di tengah pepohonan asli di kebunnya yang hijau. Makna ironis sangat terbaca dari karya ini yang menggambarkan keprihatinan Sang Seniman atas kebakaran hutan yang terjadi di kalimantan.






@kusdwilestarin




Tidak ada komentar:

Posting Komentar