Halaman

Minggu, 16 Juni 2024

Rumah Singgah Tuan Kadi : Rumah Singgah Sultan Siak di Pekanbaru

Di Kota Pekanbaru terdapat sebuah cagar budaya yang disebut Rumah Singgah Tuan Kadi. Rumah panggung sederhana yang dilestarikan itu berada di tepi Sungai Siak, dekat dengan Jembatan Siak 3, Kota Pekanbaru. Rumah siapa itu?

Tempat Singgah Sultan

Kadi / Qadi adalah sebutan untuk hakim syariat islam pada masa Kesultanan Siak. Seorang Kadi pada masa pemerintahan Sultan Qasim II yang bernama H Zakaria, memiliki rumah yang berada persis di tepi sungai siak, di wilayah Senapelan, Kotabaru. Mulanya, rumah itu adalah rumah milik ayah mertua H Zakaria, H Nurdin Putih yang kemudian ia tempati bersama istrinya, Fatimah binti Nurdin Putih.

Karena berada di tepi Sungai Siak, rumah H Zakaria kerap digunakan Sultan Qasim II untuk singgah saat berkunjung ke wilayah Senapelan. Pada masa itu, perjalanan dari istana Kerajaan Siak menuju Senapelan memakan waktu yang cukup lama menggunakan kapal melalui Sungai Siak. Setibanya di Senapelan, Sang Sultan singgah di rumah Sang Kadi sebelum melanjutkan perjalanan. Karena sering digunakan Sultan Qasim II untuk singgah, maka disebutlah Rumah Singgah Tuan Kadi.

Ikon budaya

Rumah Singgah Tuan Kadi yang kini menjadi ikon budaya Kota Pekanbaru ini seolah mengajak kita untuk membayangkan betapa panjangnya perjalanan seorang Sultan untuk mengunjungi wilayah lain. Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura yang hingga kini masih berdiri kokoh di Kabupaten Siak, jaraknya sekitar seratus kilometer dari Kota Pekanbaru. Di era modern saja, perjalanan dari Kabupaten Siak ke Pekanbaru memakan waktu dua hingga tiga jam perjalanan darat. Sementara pada waktu itu, perjalanan dilakukan melalui sungai menggunakan kapal. Terbayang kan lelahnya?

Rumah berdinding kayu yang dibangun pada 1928 ini masih terpelihara dengan baik. Warna dinding dan jendelanya berpadu dengan warna tirai yang cerah. Di dalam rumah, beberapa perabot seperti meja, kursi dan foto-foto dokumentasi tersusun rapi dan bersih. Meskipun tak cukup besar, rumah ini akan cukup memanjakan pecinta fotografi.

Di samping rumah ini dibangun panggung terbuka yang digunakan sebagai panggung budaya. Tempat ini digunakan untuk acara-acara budaya yang menampilkan tari-tarian ataupun acara adat tradisional. Rumah Tuan Kadi yang otentik menjadi background panggung yang apik.

@kusdwilestarin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar